nusakini.com--Kepala Perwakilan KJRI Noumea, Konsul Winbert Hutahaean menghadiri Rapat Umum Tahunan Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK) yang mengambil tempat di Wisma Robinson awal pekan ini.

Rapat Umum Tahunan organisasi Diaspora Indonesia di New Caledonia ini dimaksud untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2015-2017 dan pemilihan pengurus baru periode 2017-2019. 

Presiden PMIK periode 2015-2017, Thierry Timan menyampaikan laporan kegiatan tahunan dan Neraca Keuangan tahun 2016 yang menunjukan banyaknya kegiatan yang dilakukan PMIK, baik yang bersifat rutin maupun non-rutin.

Hal utama yang menandai kegiatan PMIK di 2016 adalah peringatan 120 tahun kedatangan orang Jawa di New Caledonia (NC) yang dihadiri oleh Sri Sultan Hamengkubuwana X yang sekaligus juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan pemimpin pemerintahan tinggi di New Caledonia. 

Terkait dengan kegiatan PMIK di periode mendatang, dalam sambutannya, Konsul Winbert Hutahaean menyampaikan 5 saran dan ajakan agar program kerja PMIK dapat merangkul seluruh kelompok Diaspora Indonesia di NC. 

Pertama, perlunya program kegiatan yang dapat merangkul golongan muda yang mengikuti perkembangan jaman. Salah satu cara adalah dengan membuka diri terhadap budaya kontemporer atau akulturasi budaya tradisional dan modern. Sebagai ajakan awal, pada 25 Mei 2017, KJRI akan melaksanakan festival kuliner yang salah satunya akan menyediakan sesi budaya kontemporer dengan menggabungkan musik gamelan, tari Randai Minangkabau, tari dan lagu suku Kanak yang diiringi Disk Jockey (DJ). 

Kedua, perlunya memperkenalkan Indonesia sejak dini pada anak-anak, karena mereka kunci kemajuan generasi selanjutnya. Tiap tahunnya KJRI memilki kegiatan dengan tema "Hari Anak" dan oleh karena itu mengajak PMIK untuk merancang sebuah kegiatan summer camp di Wisma PMIK yang berisi berbagai kegiatan budaya, permainan, pemutaran film, dan memasak. 

Ketiga, menyadari kemajemukan Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bangsa dan agama, KJRI mengajak PMIK juga mewadahi kelompok-kelompok kecil yang selama ini terlupakan. Jika, kelompok Islam dan Kristen/Katolik selama ini telah terwadahi, KJRI juga mengajak anggota PMIK yang berlatar-belakang Hindu atau Buddha untuk dapat sama-sama merayakan hari besar keagamaannya di aula KJRI. 

Keempat, untuk mengenalkan keragaman kuliner Indonesia, KJRI akan mengundang seorang juru masak. Jika PMIK memiliki saran seorang juru masak yang bersertifikat maka dapat diserahkan ke KJRI untuk diundang ke New Caledonia dengan tiket pesawat ditanggung oleh KJRI. Selain dapat mengajari para anggota PMIK dalam memasak, KJRI juga akan bekerjasama dengan hotel berbintang lima di New Caledonia untuk melakukan pekan masakan Indonesia. 

Kelima, atas rencana pelaksaan Kongres Diaspora Indonesia (Congress of Indonesian Dispora/CID) ke-4, 1-3 Juli 2017 di Jakarta, KJRI mendorong Diaspora Indonesia dari New Caledonia untuk hadir pada Kongres tersebut. Kepala Perwakilan menyampaikan bahwa Indonesian Diaspora Network (IDN) dibentuk untuk tujuan mempersatukan, karenanya seluruh diaspora Indonesia harus terus bersatu. 

Untuk kepengurusan periode 2017-2019, Thierry Timan kembali terpilih sebagai Presiden PMIK. Pelaksanaan rapat tahunan PMIK ini mendapatkan lipuran harian Les Nouvelles Caledoniennes, harian terbesar di New Caledonia, dalam bentuk berita foto pada link berikut ini: https://www.lnc.nc/article/grand-noumea/l-association-indonesienne-de-nouvelle-caledonie-se-rassemble 

Susunan Pengurus Baru Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK) Periode 2017-2019 New Caledonia, yaitu: Thierry Timan (Presiden), Jean Wasman (Wakil Presiden), Vernant Marine (Sekretaris 1), Courtois Carole (Sekretaris 2), Sylvie Tambunan (Bendahara 1), Jacques Paiman (Bendahara 2) dan anggota J. Delure, I Bagus, E. Sootart, R. Togna, Pablo Barri, N. Pallas.(p/ab)